BTS
Review

Belajar Love Yourself dari Album BTS

Apakah kamu ini penggemar K-Pop ?

Saya ingin mengajak melihat akun Instagram @lunamaya. Bagi pengikutnya pasti akan tahu bahwa pemeraan film Suzana ini sangat menyukai Kim Nam Joon atau pemimpin dari Bangtan Boys (BTS). Bahkan ia sering membagikan cerita seperti mengoleksi album hingga menonton konser BTS secara live.

Ini menarik, mengutip dari wawancara media liputan6.com kepada Luna Maya menyebutkan bahwa BTS telah menyelamatkan dirinya. “Jadi begini, intinya selama ini saya betah enggak punya pacar karena BTS menyelamatkan hidup saya. Saya tidak pernah merasakan kesepian. It’s true, beneran sumpah deh. Saya enggak mengarang, benaran.” ucapnya.Dari lagu-lagu album Love Yourself BTS, kita belajar mencintai diri sendiri.

Melihat kembali, ternyata di negara kita BTS dikenal oleh masyarakat Indonesia pada single Boy With Love. Pada dunia internasional BTS mencatat sejarah industri musik Amerika dengan berhasil menyabet penghargaan sebagai Top Sosial Artis di BBMA (Billboard Music Award) 2018 selama dua tahun berturut-turut. Dengan hasil vote terbilang sangat jauh,  bahkan mereka berhasil mengalahkan nama besar seperti Justin Bieber, Ariana Grande, dan Demi Lovato.

Disebutkan lagi, boy band yang mempunyai panggilan Army untuk para penggemarnya ini sudah debut sejak tahun 2013. Saat itu mereka sudah fokus untuk memberikan pesan kenyamanan bagi kaum muda di seluruh dunia. Grup yang beranggotakan RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V, dan Jungkook itu tidak pernah ragu untuk mengekspresikan pesan sosial dalam lagu maupun video musiknya.

Pesan positif lewat karya banyak diulas melalui seri album Trilogi Love Yourself, yang dirilis dengan menceritakan konsep cinta dalam sudut pandang yang berbeda. Rangkaian album “Love Yourself” dimulai BTS sejak Oktober 2017, dengan mini album yang berjudul ‘Love Yourself: Her’ dan sebuah album penutup berjudul ‘Love Yourself: Answer’ yang rilis Agustus 2018.

Seri pertama, Love Your Self:Her ini menceritakan mengenai rasa cinta terhadap seorang pujaan hati. Konsep tersebut pertama mereka jelaskan lewat lagu pembuka yang berjudul ‘Intro: Serendipity’. Dalam lagu yang dibawakan oleh vokalis grup, Jimin BTS itu, menggambarkan kisah cinta yang dirasa seperti serendipity atau sebuah kebetulan yang menyenangkan.

Tema tersebut kemudian diperjelas dalam title track album, ‘DNA’. Dalam track dance-pop yang bernada riang ini, BTS menyanyikan mengenai kisah cinta yang dirasa sudah menjadi takdir oleh seseorang, seolah-olah hal tersebut sudah tergambar dalam DNA-nya. Hal ini tergambar jelas lewat lirik mereka yang berarti, “Jangan khawatir, cintaku. Ini semua bukanlah kebetulan.”

Berselang tujuh bulan sejak ‘Her’, BTS melanjutkan tema kisah cinta, lewat album yang berjudul ‘Love Yourself: Tear’. Album ini dirilis pada 18 Mei 2018.

Bila ‘Her’ menceritakan rasa bahagia yang berbunga-bunga, ‘Tear’ menceritakan mengenai sisi kelam yang mungkin dihadapi bila terlalu mencintai orang lain.

Tema ini bisa dilihat oleh para penggemar sejak lagu pembuka album, yaitu ‘Intro: Singularity’. Khususnya, bila fans mendengarkan lagu itu sambil menonton video klip dan memahami liriknya.

Misalnya ‘Singularity’, penggemar bisa melihat bagimana salah satu anggota BTS, V atau Kim Taehyung, menggambarkan seseorang yang ‘terkubur’ karena lebih mementingkan seseorang yang dicintainya. Konsep tersebut diekspresikan lewat warna video yang kelam, juga penggunaan topeng yang melambangkan kemunculan kepribadian palsu.

Selanjutnya, tema ini diperjelas lewat lagu utama album yang berjudul Fake Love. Sesuai judulnya, lagu ini menggambarkan kisah mengenai cinta yang palsu. Menurut BTS, cinta palsu adalah cinta yang membuat seseorang kehilangan jati dirinya, lagi-lagi, karena dia berusaha mendahulukan rasa cinta dibandingkan siapa dirinya yang sesungguhnya.

BTS Love Yourself

Pada sebuah wawancara, RM menyebutkan, pada dasarnya cinta itu rumit. Ada beberapa sisi yang membuat kita merasa buruk atau tertekan. Bisa ada air mata, bisa juga ada kesediahan. Jadi kali ini kami ingin fokus pada beberapa bagian cinta yang ingin kami tinggalkan. Jadi namanya adalah Tear.

Serial trilogi ini ditutup dengan album repackage yang berjudul Love Yourself: Answer. ‘Epiphany’, sebuah video comeback untuk ‘Answer’ dan memberikan gambaran mengenai bagaimana BTS menghadirkan konsep pentingnya untuk mencintai diri sendiri. Dalam ‘Epiphany’, Jin menyanyikan soal seseorang yang tersadar bahwa dia harus mencintai dirinya sendiri sebelum bisa mencintai orang lain. Misalnya, seperti yang tergambar dalam lirik, “Aku adalah orang yang seharusnya kucintai di dunia ini”.

Mereka ingin mengatakan jika kamu tidak jujur pada diri sendiri, cinta tak akan bertahan. Cinta bisa berada di antara seseorang, tetapi bisa juga di antara aku dan diriku sendiri.

“Terkadang, kami benar-benar merasa seperti mendapatkan begitu banyak cinta, bahkan lebih dari apa yang kita layak dapatkan. Jadi penting untuk mengembalikan kepada orang-orang yang memberi kami begitu banyak cinta,” lanjut RM.

Dari penuturan RM, cinta bukanlah sumber daya. “Kami tidak dapat terus memberikannya kembali dan terus kembali ke seluruh dunia. Jadi kami pikir sangat penting untuk membalasnya,” pungkas RM.

BTS kemudian ditanyai bagaimana perasaannya memberikan pesan penting kepada publik sebagai seorang bintang dunia. “Kupikir tak hanya artis sukses saja yang bisa. Kupikir siapa pun yang memiliki pengaruh, harus mencoba mengirimkan pesan positif. Kupikir itu akan lebih baik bagi dunia. Itu akan membuat dunia lebih positif dan lebih baik bagi semua orang,”ujar Suga.

Album itu, BTS berbicara tentang makna cinta sejati, yakni cinta yang dimulai dari mencintai diri sendiri. BTS mengajak pendengarnya untuk menemukan cinta dalam diri mereka sendiri, mencintai diri mereka sendiri, dan kemudian membagikan cinta itu kepada orang lain sehingga dunia bisa menjadi tempat yang lebih baik.

“Temukan cinta dalam diri, rangkul orang dan masyarakat dalam arti yang lebih besar dengan cinta,” inilah yang BTS kejar dan akan terus kejar melalui seri album Love Yourself dan kampanye Love My Self, sebagaimana disampaikan via laman resmi kampanye ini.

BTS ingin masa depan harus berbeda dari masa lalu. Di usia mereka yang sudah 20-an tahun ini, mereka juga akan mengangkat suara mereka untuk mendukung kaum muda di seluruh dunia, yang tak dipungkiri terjadi kekerasan dan kebencian di sana-sini.

Hal yang paling dibutuhkan generasi muda adalah cinta sejati yang dimulai dengan pertama mencintai diri sendiri. Mereka tidak hanya sangat menghargai musik kalian, tapi juga pesan positif, dan juga dance kalian.

Dari pemaparan Luna Maya tersebut, saya melihat bahwa karya BTS mampu mengubah seorang Luna Maya tidak merasakan kesepian. Pesan positif ini jika diterima dan dilaksanakan oleh generasi muda kita pastilah tidak ada komentar negatif di media sosial. Dan yang paling penting hate speech dan bullying tentu berkurang secara perlahan.

Melihat fenomena yang terjadi pada generasi muda Indonesia. Sebagai pengguna internet yang paling banyak, komentar negatif dan hate speech sering terjadi. Media instagram jadi media yang paling diminati oleh mereka yang punya banyak waktu luang buat ngegibah. Apalah guna nak becakap tak elok pada orang tak dikenal? Padahal tak pernah jumpa muka, tapi pengen gunjing.

Sampai kapan ya jemari bisa ditahan untuk tidak membuat komentar negati di media sosial?#

*Tulisan ini sudah terbit pertama kali di minda.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *