Cara Menambah Income dengan Bisnis Dropsipping
Tips

Tips Penting dan Cara Menjadi Dropshipper Bagi Pemula

Menambah income dengan melakukan pekerjaan extra atau dengan istilah side job atau freelance kini sangat diminati. Hal ini karena banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi, seperti memenuhi kebutuhan pangan, entertaint, pendidikan dan kebutuhan lainnya.  

Setiap orang punya alasan masing-masing mengapa ia harus bekerja extra dari yang lain. Ada yang memilih menggunakan waktu liburnya, ada juga yang curi-curi waktu setelah pekerjaan utama selesai.

Salah satu bidang yang paling banyak diminati adalah berjualan online. Bahkan pekerjaan ini banyak jenisnya, mulai dari marketer, reseller, dropshipper dan lainnya. Bisnis online sudah akrab ditelinga masyarakat Indonesia. Menurut hasil survei Payment Solution terhadap negara-negara diseluruh dunia  menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan transaksi online paling tinggi se Asia Pasifik, ungkap Iim FahimaJachja, CEO Virtual Consulting (dalam female.kompas.com, 2012)

Pada tulisan ini, saya ingin mengulas beberapa tips bagi pemula yang ingin menjadi dropshipper. Pekerjaan sampingan ini sudah banyak sekali dilakoni oleh mahasiswa, ibu rumah tangga, pekerja lainnya. Hal ini diakui selain menjadi pekerjaan sampingan yang menjanjikan namun masih bisa dilakukan tanpa mengganggu pekerjaan utama. Selain itu, menjadi dropsipper tidak membutuhkan modal yang banyak dan minim resiko.  

Dan poin yang paling disenangi ialah bisa dilakukan kapan dan dimana pun, tidak ada ikatan jam dan tempat kerja. Kalau istilah sekarang itu rebahan tapi menghasilkan duit.

Saat kamu melihat tulisan ini, berarti sudah tahu membedakan antara reseller dan dropshipper. Tips ini dibuat dari experience yang pernah saya jalani dan teman yang menjadi dropshipper ya! Setiap orang punya formula masing-masing, tinggal disesuaikan dan perkaya diri dengan banyak mencari informasi tambahan.  

1. Tentukan Produk yang akan Dijual

Sebelum memulai berjualan tentu saja produk apa yang harus dijual. Banyak jenis produk yang bisa dijual di internet, misalnya fashion, elektronik, kesehatan dan lainnya. Jika kamu sudah menentukan jenis fashion, maka harus sudah tahu kategori fashion untuk usia berapa dan apakah fashion laki-laki atau perempuan. Produk ini nantinya akan menentukan terget pasar atau calon pembeli, jadi harus sudah ok ya!

2. Mencari Supplier yang Tepat

Kegiatan ini akan memakan waktu karena harus teliti dan sabar. Karena tahu sendiri kan, jumlah supplier untuk satu produk saja ada ratusan. Jadi jangan sampai karena kamu nggak sabar banget untuk jualan, kamu jadi mengabaikan supplier produk kamu. Yang ada, bisnis kamu bukannya menguntungkan, malah merepotkan. Selanjutnya, kita tidak belanja satu atau dua kali saja, jika jualanmu lancar maka mungkin bisa setiap hari. Disini kamu harus teliti dan sabar ya!

Lihat alamat pengiriman supplier,  karena ini menjadi salah satu pertimbangan. Pastikan lokasi suppliernya, karena kamu harus memperhitungkan lama pengiriman dan ongkos kirim. Misalnya jika pengiriman dari Batam maka barang yang akan kamu jual akan dikenakan pajak dan durasi pengiriman lebih lama dari biasanya. Apakah calon pembelimu mau menunggu pengiriman yang lama? Itu semua tergantung pada dirimu ya! Sebisa mungkin carilah toko yang pengiriman barang dari tempat yang ditengah-tengah seperti Jakarta dan Bandung.

Selain alamat, lihat bagaimana respon supplier. Bagi pemula ini sangat penting sih, karena ke depannya kamu akan terus bertanya tentang produk, pengiriman atau pertanyaan-pertanyaan yang datang dari calon pembelimu. Misalnya ada saja pertanyaan, boleh kirim real picnya? Jika kamu mengirim real pic esok harinya atau 2 hari setelahnya berharap saja calon pembeli mau menunggu.  Durasi respon dari suppliermu menentukan juga bagaimana kamu merespon pesan dari calon pembelimu.

Selain alasan diatas, berikut ada beberapa pertanyaan yang bisa membantu kamu mencari supplier yang tepat.

a. Apa saja barang yang disediakan supplier dan berapa harganya? Disini kamu bisa bertanya, harga produk dari supplier apakah bisa kamu naikkan dan kalau iya, berapa persen? Lalu, tanyakan juga apakah ada harga khusus bagi dropshipper.

b. Apa ada biaya tambahan?  Biasanya beberapa supplier tidak memberikan biaya tambahan, tapi tidak ada salahnya kamu tanyakan hal ini ya! Biaya tambahan bisa saja seperti biaya packing, biaya member, dan biaya lainnya.

c. Bagaimana opsi pembayarannya?

e. Sudah berapa lama supplier berkecimpung  di bisnis ini? Informasi ini bisa kamu tanyakan ke supplier langsung atau cek di media sosial dan marketplace mereka. Jika punya website maka disana biasanya informasi ini akan dicantumkan.

f. Jika pengiriman menggunakan kapal, dengan barang lain apa pengirimannya? Opsi pengiriman apa yang mereka pakai? Sekarang ekspedisi sangat beragam sih, tapi penting bagi kamu untuk bertanya langsung.

g. Apakah supplier sudah terbukti bisa mengirimkan ke wilayah target pasar?

h. Bagaimana kebijakan pengembalian supplier? Last but not least, tanyakan kebijakan pengembalian barang jika tidak sesuai. Ini juga tidak boleh lepas dari perhatian kamu,  karena kamu hanya menjual kembali barang. Kamu tidak melihat dan melakukan secara langsung proses packing dan barang seperti apa dikemas, kamu juga tidak bisa control dan cross cek ulang. Sehingga ketika ada pelanggan yang complain barang yang dipesan tidak sesuai dengan yang ada di gambar, kamu bisa mengajukan pengembalian dan pergantian barang. Jadi dropshipper itu harus bertanggung jawab juga lho sama barangnya, karena orang-orang pesannya di toko kamu.

i. Bagaimana rating dan ulasan pelanggan supplier di internet? Ini bisa dilihat di forum, media sosial hingga marketplace supplier.

j. Apa saja produk yang dijual supplier? Diversifikasi produk. Supplier kamu punya banyak pilihan produk, tidak? Mulai dari warna, ukuran, dan model.

Lalu dimana tempat yang tempat mencari supplier? Kamu bisa cari di google, media sosial, dan marketplace. Tidak ada aturan tertentu dimana, jika ingin mencari di semua marketplace itu sah-sah saja.

Jika kamu ingin mencari di marketplace, sebaiknya saat melakukan pencarian langsung ketik keyword dan aktifkan filter untuk meminimalisir pencarian. Istilahnya mempersempit pencarian. Seperti pada Tokopedia sebaiknya kamu mengaktifkan filter Gold Merchant di bagian kolom pencarian untuk mendapatkan supplier yang dikatakan memiliki kualitas bagus. Di Shopee kamu juga bisa mengaktifkan filter menjadi Shopee Mall dan dengan rating dan review yang bagus.

Pada Bukalapak, kamu bisa mengaktifkan filter Top Seller dan Premium Seller untuk menghindari supplier yang belum jelas rating atau kualitasnya. Selama pencarian tersebut, ingat untuk melihat review produk toko ya!

Jika kamu punya budget lebih maka bisa mencoba belanja pada supplier tersebut. Jadi sebelum kamu menjual produk mereka, kamu sudah melihat produk secara langsung dan merasakan bagaimana pelayanan belanja di tempat tersebut.

Bagi sebagian orang malah justru alasannya adalah saking sering belanja di toko tersebut dan sudah nyaman maka dia menjual kembali atau menjadi dropsipper pada toko langganannya.

3. Dimana Produk akan di jual?

Nah, poin ini penting juga yang harus di perhatikan ialah dimana kamu akan jual produk tersebut. Jangan sampai kamu dan supplier mempunyai toko yang sama. Kamu bisa memilih media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Bahkan sekarang banyak yang jualan di Tik Tok lho.

Keputusan ini bisa saja sudah kamu tentukan sebelum menentukan produk yang akan dijual. Misalnya jika kamu fokus jualan di Instagram maka produk yang kamu jual tentunya ada pengguna instagram aktif dengan usia produktif. Jika kamu fokus jualan di Facebook maka target pasar kamu pengguna Facebook itu. Bagaimana jika berjualan di Facebook dan Instagram? Eitss, ingat ya, seperti di awal yang udah disebutin diatas, pastikan media sosial tempat kamu jualan menjangkau target market kamu.  

Selamat mencoba. Semoga penjelasannya membantu.#

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *