Bilik Cerita

Kategori ini menjadi media berbagi cerita penulis dengan metode penyampaian storytelling dan ringan. Sehingga pesan yang akan disampaikan dapat diterima.

  • Notes untuk pacar trinata
    Bilik Cerita

    Note Random Pertama untuk Pacar

    Lama sudah blog ini tidak di perbaharui postingannya, bukan karena tidak ada cerita yang  mau dibagikan tapi balik lagi niat menulisnya yang tidak semenyala omongan tetangga. Di tahun 2024 ini ada cerita spesial yang bisa kubagikan dan semoga bisa konsisten untuk menulis. Istilahnya konten bucin ya! Tapi apapun itu, aku ingin membagikannya di blog ini. Sebenarnya cerita random yang tidak begitu penting, namun secara spontan setelah kejadian aku mengetiknya di notes dan jelang beberapa hari aku mengirimkan pada dia yang kusebut namchin. Dan aku senang dengan respon cerita randomku. Berikut note untuk namchin. Jajan Sate Abang-abang  Kereta Dear pacarku yang kadang cueknya minta ampun, yang menurut adiknya kulkas 12 pintu.…

  • cerita kerja ditempat baru
    Bilik Cerita

    Grogi : Cerita Kerja di Tempat Baru

    Minggu ini aku memulai pekerjaan baru yang bergerak pada bidang keuangan. Tidak pernah terbersit sedikit untuk bekerja dibidang ini, apalagi untuk menetap di kampung. Keputusan yang tidak ada dalam rencana ku dahulu. Sedikit cerita, aku sering sekali mengalami grogi yang bahkan ini juga dialami oleh orang lain. Apalagi itu hal baru atau pertama kali melakukan hal tersebut. Aku tipe orang yang sedikit memiliki ketakutan bertemu orang baru, apalagi itu bukan orang dari lingkungan yang sama. Pertama karena aku bekerja berkaitan dengan menghitung uang tunai dan bertemu langsung dengan orang baru. Tau kan rasanya grogi mau ngomong apa dan ngitung uang nya yang kaku. Padahal saat latihan menghitung uang tunai di…

  • kenapa hadiah Google local guides tidak sampai?
    Bilik Cerita

    Menunggu Hadiah Tote dari Google Local Guides yang Belum Tiba

    Hampir tiap bulan google local guides mengirimkan email newsletter terkait update foto yang sudah pernah kubagikan sebagai local guides. Setiap ada kesempatan berkunjung ke tempat baru, sesekali aku membagikan foto atau ulasan di google maps. Email newsletter biasanya berisi update foto yang pernah kita bagikan sudah dilihat berapa banyak pada bulan tersebut. Bahkan diakhir disebutkan sudah berapa kota yang sudah dikunjungi. Semacam review bulanan dari google local guides. Tidak lupa ada reminder juga seperti “Keep it up.” Pada newsletter Juni 2021 dapat newsletter seperti biasa. Disebutkan aku berada di level 7 dengan 10.093  point dilengkapi dengan special reward yang bisa ditukarkan.  Tanpa menunggu lama aku redeem kode, hasilnya ialah tote…

  • Wahana air di Taman rekreasi Kampoeng Radja
    Jambi,  Jendela

    List Taman Rekreasi di kota Jambi yang Cocok untuk Grup atau Keluarga

    Buat kamu yang mencari tahu tempat wisata di Jambi jujur masih bingung karena dibandingkan dengan wisata di kota lain ini masih belum masuk kategori. But, ini bukan mengunderestimed akan wisata Jambi yang tidak punya tempat untuk eksplor lagi, tapi beberapa tempat ini bisa jadi dijelajah bareng teman-teman atau keluarga. Bahkan di tempat ini bisa buat acara gathering, camping, hingga acara pernikahan dengan konsep garden party. Jangan putus asa, karena liburan bukan selalu tempatnya yang oke tapi juga dengan teman-teman atau keluarga yang seru pasti akan memorable. Selain kegiatan tadi ada juga wahana flying fox, permainan air yang lumayan variatif untuk Kota Jambi. Taman Wisata Jambi Paradise Jambi Paradise ini menjadi…

  • lomba langkah kecil jenius 2022
    Bilik Cerita,  Blog Competition,  Jambi

    Langkah Kecil untuk Konsisten Ngeblog

    “Mba, kami sering lho baca blognya,” ujar seorang teman kerja. Jujur enggak ekspektasi apa-apa, bahkan karena belum ngeh akan pernyataan tersebut seolah “hah benaran?” Maklum saja jarang banget ada yang baca secara sukarela. Apalagi tulisan di blog yang paling banyak dibaca ialah informasi umum seperti penulisan gelar ilmu komunikasi. Selama di Jambi aku mulai memberikan waktu lebih untuk jalan-jalan sekalian untuk update momen tersebut dalam tulisan. Jadi seolah-olah tugasnya mengunjungi tempat baru tapi ada buah tangannya misalnya tulisan di blog. Memang sih, setiap pertanyaan yang muncul di kepala, “kok bisa ya?” Banyak sekali pertanyaan baru yang muncul. Sama halnya saat aku pertama kali untuk memutuskan menetap di Kota Jambi. Bahkan…

  • Pengalaman Klaim Kacamata dengan BPJS di Kota Jambi
    Jambi,  Jendela

    Pengalaman Klaim Kacamata dengan BPJS di Kota Jambi

    Buat kacamata tanpa bayar full bisa? Bisa dong! Awalnya ragu kalau buat kacamata bisa pakai BPJS. Bukan Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita, namun ini jaminan kesehatan dari pemerintah. Ternyata setelah riset dan tanya-tanya dengan teman yang sudah klaim kacamata BPJS itu bisa. Sebenarnya bisa bayar full namun jenis kacamata yang sesuai dengan faskes yang kuambil terbatas dan aku menambah jenis lensanya menjadi lensa radiasi. Langkah awal ialah pergi ke faskes tingkat I Disana disebutkan keinginan membuat kacamata, petugas akan meminta kartu BPJS untuk mengecek. Lalu tunggu saja, setelah itu diberikan berkas/urat keterangan yang ditujukan pada optik yang bekerjasama dengan BPJS. Tiap daerah optiknya berbeda-beda, pastikan optik yang dituju benar. Hal ini…

  • pintu masuk hutan kota Jambi
    Jambi

    Jalan-jalan di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki: Asri dan Sejuk

    Jalan-jalan di Kota Jambi lebih sering bingung mau kemana lagi, selalu bertanya tempat yang rekomen dimana. Jujur saja rekomen menurut setiap orang itu berbeda, bisa saja dia membandingkan dengan kota atau tempat-tempat wisata yang dikenal secara nasional. Bahkan sudah diakui oleh banyak orang bahkan sebagai ikon kota tersebut. Selama di Jambi aku banyak menemui taman-taman kecil di perkotaan meski hanya berkisar 100 meter atau ditepi jalan seluas halaman rumah di kampung-kampung. Iya, di kota Jambi ini aku menemui taman-taman kecil mulai dari taman remaja, lansia, jomblo di Kotabaru. Taman Gajah di Simpang Pulai, Taman PKK di Thehok dan taman lainnya. Awal Desember tahun lalu aku menyempatkan untuk pergi ke taman…

  • Museum Perjuangan Rakyat Jambi
    Jambi,  Jendela

    Mengenal Jenis Senjata Modern di Museum Perjuangan Rakyat Jambi

    Memasuki Museum Perjuangan Rakyat Jambi ini disuguhi dengan alat tempur dimasa penjajahan. Tentu saja aku melihat beragam alat, mulai dari yang tradisional hingga modern. Senjata tradisional yang banyak dikenal masyarakat khususnya aku pribadi ialah bambu runcing, keris, parang atau klewang. Versi modern ialah pistol atau senapan. Pada tulisan ini aku ingin membagikan alat tempur pistol dan senapan yang kutemui di Museum Perjuangan Rakyat Jambi. Soalnya saat memasuki lantai 2 museum benda-benda yang dipajang kebanyakan senjata yang dipakai berperang kala itu. Maka terpikir untuk mengitung berapa banyak senjata api disana. Yuk berhitung bersama, mulai dari lantai dasar ya! 1. Senapan Simpaci Simpaci dikenal dengan Senapan Arisaka 99 yang digunakan secara luas…

  • Jambi,  Jendela

    List Apotek Besar di Kota Jambi (Memliki Cabang Lebih dari 5 Outlet)

    Pandemi 2020 yang lalu membuka wawasanku tentang dunia obat-obatan dan pentingnya menjaga kesehatan. Masih teringat bagaimana paniknya warga memboyong sejumlah bahan makanan dalam jumlah banyak bahkan ada yang sampai menimbun makanan sejak kasus pertama Covid 19 diumumkan oleh pemerintah. Pemandangan serupa juga terjadi di beberapa apotik di seluruh tanah air. Ternyata tak cuma makanan saja, obat-obatan termasuk vitamin dan suplemen lainnya juga diserbu oleh masyarakat dengan harapan agar tubuh mereka bisa fit dan terhindar dari virus ini. Pernah nonton, baca atau dengar kalau antrian apotek sangat panjang? Mungkin ini salah satu penyebabnya. Kalau dulu, apotek itu tidak menjadi top mindset alias pilihan masyarakat untuk membeli obat-obatan atau suplemen. Alasannya karena…

  • Museum Perjuangan Rakyat Jambi
    Bilik Cerita,  Jambi

    Jalan-Jalan ke Museum Jambi: Mulai Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Siginjai Hingga Gentala Arasy

    Menetap di suatu kota, rasanya belum lengkap kalau tidak berkunjung ke museumnya. Itu yang ada dipikiranku ya! Siapa nih yang mengatakan berkunjung ke museum itu membosankan? Sebagai anak yang mengenyam pendidikan sekolah dasar hingga menengah di perkampungan, aku belum pernah studi tour atau semacam buat tugas ke museum. Maklum dikampungku belum ada museum atau tempat edukasi untuk anak sekolahan saat itu. Tahu  nya ya nyari anak ikan dan belalang untuk praktek biologi. Selama sekolah menengah kejuruan juga tidak ada kunjungan ke museum. Rasa penasaran akan hal tersebut rasanya terfasilitasi saat aku kuliah dan ikut organisasi pers kampus. Kebiasaan untuk “kepo” akan budaya bahkan seperti keharusan. Belajar suatu budaya tentu banyak…