Bilik Cerita

Rasa Kagum Ini Sebatas Cerita

Aku mengenalnya sudah cukup lama. Hari minggu itu, mungkin antara tahun 2012 atau 2013. Aku pertama kali melihatnya di gereja, dia sibuk menyiapkan microfon untuk ibadah kebaktian minggu. Saat itu, dia bertugas sebagai singer. Bukan hanya bernyanyi, namun sikap dia yang cepat tanggap saat ada kekurangan di depan gereja, seperti microfon yang tidak ada suara, dia langsung turun tangan memberi mic yang baru.

Aku kagum sudah cukup lama. Setelah kejadian itu, aku mulai tahu nama hingga kesibukannya. Ternyata dia satu kampus denganku, bedanya dia di fakultas dan angkatan yang berbeda. Mencari tahu dia aktif dimana saja dan orang-orang sekitarnya. Kagumku bertambah saat ia memandu latihan salah satu unit kegiatan mahasiswa di kampus ku. Aku melihat dia dan timnya latihan di halaman rektorat. Tempat ini sering kami kunjungi sebab saat kuliah, organisasi yang ku ikuti sering rapat dan kumpul disana. So, hampir semua kegiatan pasti akan terlihat disana. Namun, aku hanya melihatnya sekali saja. Selain melihat latihan, aku pernah mendengar bahwa dia pernah menjadi bahan liputan pada rubrik sempena atau prestasi di majalah bahana—lupa edisi berapa.

Ntah apa yang merasuki pikiran ini, Februari lalu aku tiba-tiba memimpikannya. Oh, jangan tanya detail mimpi ini yang pasti hanya bunga tidur yang tidak tahu kemana arahnya. Bahkan aku hampir lupa saat bangun tidur dan tidak ada mencatat karena hal itu biasa menurutku sekedar lewat. Yang membuatku tercengang bukan mimpinya, namun kejadian setelah itu. Semacam sinetron yang disukai kalangan remaja, besoknya dia orang yang dalam mimpi ini bahkan berhadapan langsung.

Saat itu bertepatan hari minggu aku ibadah pagi. Di gereja tersebut mengadakan tiga kali sesi ibadah, pagi, siang dan sore. Aku kaget, dia memegang amplop yang akan diisi untuk kegiatan gereja di minggu depan. Biasanya yang stay di depan hanya penatua gereja yang bertugas untuk memberikan tata ibadah, namun hari itu dia ikut membantu membagikan amplop.

Ah, sudah lah. Jangan tanya bagaimana rasanya. Kalau nonton drama Exo Next Door mungkin pipiku sudah merona kayak yang diperankan oleh Moon Ga Yoong dalam drama itu. Ini terkesan lebay, namun ini ungkapan rasa kagumku.

“Maaf rasa kagum ini tak sengaja muncul.” Ini semua terjadi tidak terencana, namun aku kagum melihat tindakan dan prestasinya meski aku tidak mengenal dia secara personal. Terima kasih, aku sudah pernah menjadi orang yang kagum padamu dan berhasil untuk menuliskannya di blog ini.#

Satu Komentar

  • Erika sianipar

    Aaaa…. so sweet…. mana tau jodoh kak… kan di dunia ini tu gk ada yg kebetulan, semua karna rencana Tuhan 😁😂😍

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *